Jumat, 22 Juli 2011

Drilling Rigs -- Hoisting System

Posting ini akan membahas mengenai hoisting system yang berfungsi memberikan daya angkat pada rig. Hoisting sistem terbagi menjadi dua bagian penting yaitu :
  • Supporting Structure
  • Hoisting Equipment 

Supporting Structure

Supporting structure adalah struktur pendukung untuk hoisting system yaitu tempat equipment itu berada.
  • Derrick atau Mast : Struktur yang digunakan untuk mendukung blok mahkota dan drillstring pada drilling rig. Derrick biasanya berbentuk piramidal, dan mempunyai rasio strengh-weight yang baik. Apabila desain derrick tidak memungkinkan untuk dipindahkan dengan mudah dalam satu bagian maka dalam beberapa kasus derrick dibongkar perbagian sebelum dipindahkan
  • Rig Floor : Area kerja yang relatif kecil di mana kru rig melakukan operasi, yaitu menambahkan atau mengurangi drillpipe ke atau dari drillstring. Lokasi paling berbahaya di rig karena banyak pipa berseliweran. Pada rig floor ada sebuah ruangan kecil dari metal dimana kru rig dapat memenuhi, beristirahat dan berlindung dari elemen selama masa menganggur yang disebut doghouse.
  • Sub Structure : struktur pondasi penopang dari derrick dan rig floor.


Hoisting Equipment

Ada 5 komponen utama pada hoisting equipment :
  • Drawworks : Mesin pada rig yang terdiri dari spool baja berdiameter besar , rem, power source dan perangkat tambahan lainnya. Fungsi utama dari drawworks adalah untuk reel out (mengulur) dan reel in (menggulung) kumparan di drilling line (tali kawat berdiameter besar) secara terkendali. Reel out memanfaatkan gaya gravitasi sedangkan reel in dilakukan oleh motor elektrik atau mesin diesel.

  • Crown Block : Susunan pulley (katrol) yang terletak dipuncak derrick/mast.
  • Travelling Block : Susunan pulley (katrol) yang bergerak naik dan turun pada derrick. tali kawat menghubungkan traveling block dengan crown block. Rangkaian ini membentuk keuntungan mekanikal sehingga dengan tali kawat berukuran kecil dapat digunakan untuk mengangkat beban besar
  • Hook : Peralatan berbentuk J dengan kapasitas tinggi yang dipakai untuk menggantung berbagai peralatan lain khususnya kelly, elevator bails atau unit top drive.
  • Elevator : Sebuah mekanisme berengsel yang berada disekitar drill pipe atau komponen drill string lainnya sebagai fasilitas untuk menaikkan dan menurunkan kedalam sumur.


  • Drilling Line : tali kawat berdiameter besar. Tali yang menghubungkan drawwork dengan crown block disebut fast line atau moving line, tali yang menghubungkan crown block dengan dead line anchor atau atau hydraulic pad.

Auxilliary Equipment

1. Driller's console : Kokpitnya driller, terletak didalam doghouse, mengontrol Rpm dan Torsi serta memonitor weight.
Driller console 1
Driller's console 2
2. Tongs : Semacam kunci pas, untuk mengencangkan dan melonggarkan koneksi pada drill string.

3. Slips : Alat untuk menahan drill string yang menggantung ketika melakukan koneksi, menaikkan dan menurunkan drill string ke drill hole.
4. Heave Compensator (Floating Offshore Rig) : Alat ini tidak akan dijumpai pada land rig, namun hanya pada floating offshore rig, untuk mengkompensasi gaya gelombang laut.
 5. Riser Tensioner (Floating Offshore Rig) : Alat untuk menahan riser yang digunakan pada pada deepwater drilling.

Drilling Rigs -- Rotating System

Pada posting kali ini saya akan membahas lebih lanjut mengenai Rotating System pada drilling rig. Ada dua major sistem yang digunakan, namun salah satu sistem tersebut sudah mulai ditinggalkan karena beberapa keterbatasan. Ini istilah yang kubuat sendiri hahahahahaha jadi jangan nanya ke orang lain :
  • Old School Drilling Rig : Menggunakan sistim kelly pada rotating systemnya
  • Today's Drilling Rig :  Menggunakan sistim Top Drive pada rotating systemnya
Kelly System

Kelly system terbagi menjadi dua bagian yaitu :
  • Kelly : sebagai connector antara drill pipe dan rotary table, connect to hoisting system, menyalurkan drilling fluid ke dalam drill pipe. Terdiri dari beberapa bagian utama seperti kelly, kelly sub, kelly drive bushing, kelly master bushing, turn table.
  • Rotary Table : tersambung dengan motor melalu poros engkol dan memberikan rotasi dan torsi ke kelly.


Kelly System Operation

Rotary table memutar master bushing kemudian master bushing memutar kelly bushing lalu kelly bushing memberikan rotasi pada kelly dan drill string. sistim ini sangat handal namun karena panjang kelly (12m/40ft) maka hanya 1 joint pipa yang bisa di tambahkan per koneksi. Drill string tak dapat diputar sambil diangkat.
Top Drive System

Top drive system berbeda dengan kelly system. Top drive berfungsi seperti screwdriver besar dan memberikan rotasi dan torsi langsung dibawah traveling block, sistim ini tidak memerlukan fungsi kelly dan rotary table. rotary table sudah tidak berfungsi memberikan daya rotasi namun masih diperlukan sebagai segel drilling fluid dan sebagai penahan drill string ketika melakukan koneksi.

Benefit of Top Drive System
Kenapa top drive saya katakan today's technology?
  • Mengurangi waktu koneksi karena koneksi dilakukan setiap stand (3joint = 1stand) bukan setiap joint.
  • Rotasi dapat dilakukan bahkan sambil mengangkat pipa sehingga mengurangi kemungkinan stuck.

    Kamis, 21 Juli 2011

    Drilling Rigs -- Power System

    Pada posting kali ini saya akan membahas lebih lanjut mengenai Power System pada drilling rig. secara umum Power system ini terbagi menjadi dua bagian yang akan kita cerna bersama sama (jangan sampe abis cernanya hehe) :
    • Power Generation
    • Power Transmission
    Power Generation

    Proses pembangkitan listrik di rig menggunakan mesin internal combustion diesel sebagai sumber tenaga utama atau prime mover. Pada mesin ini, panas kompresi memanaskan campuran antara bahan bakar dan udara di dalam mesin. 
    Sebuah rig, tergantung ukurannya, integritas system, dan total kedalaman yang dapat dibor akan memiliki satu atau lebih prime mover. Rig besar memiliki tiga atau empat prime mover yang dirangkai menjadi satu dan disebut engine generator packages yang dapat membangkitkan sekitar 3000 atau lebih horsepower  kemudian dikirimkan ke bagian komponen rig yang lain untuk keperluan operasional.

    Power Transmission
    • Electrical Transmission : Metode yang digunakan paling sering saat ini. Mesin diesel, pada rig darat terletak pada ground level beberapa jauh dari rig, mengontrol alternators besar. Alternator memproduksi listrik tegangan AC yang dikirimkan melalui kabel ke electric switch dan control gear. Dari sini, sebagian besar diubah menjadi listrik tegangan DC kemudian dikirimkan melalui kabel ke electric motor yang terpasang langsung pada peralatan operasional. (gw gag harus jelasin lagi kan apa itu AC dan apa itu DC, hahaha buka buku SMP mu anak muda !!). System ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan mechanical system karena meniadakan semua berat, compund yang rumit dan chain drive. Juga, mesinnya bisa ditempatkan jauh dari rig floor sehingga suara bising mesin berkurang. 
    • Mechanical Transmission : metode yang ditemukan pada sebagian besar rig kecil atau rig model lama. Tenaga yang dihasilkan ditransmisikan melalui serangkaian belts, chains, pulley, sockets, hydraulic couplings, torque conventers dan gears. Rangkain chain dan pulley ini dikenal sebagai compound karena menghubungkan beberapa mesin bersama-sama sehingga mesin-mesin tersebut dapat digunakan sekaligus. Compound selanjutnya mengirimkan tenaga melalui chain drive tambahan ke hoisting dan lifting equipment.

    Drilling Rig - - General Layout & System

    Drilling Rig Main Systems



    Pada posting kali ini saya akan membahas 5 sistim utama yang ada pada drilling rig. Kelima sistim utama pada rig tersebut adalah :
    1. The Power System : Sistim pembangkit listrik, mensuplai daya listrik yang dibutuhkan seluruh aktifitas operasional rig.
    2. The Rotating System : Sistim rotasi, memberikan rotasi (putaran/plintiran : gw paling demen ama nih kata "plintiran" hahaha buat mlintir pipa biar nancepnya mantep) dan torsi pada drill string dan drill bit agar bisa menembus batuan. sistem lama masih menggunakan kelly dan rotating table, namun jaman sekarang sudah digantikan dengan top drive. (kita akan bahas lebih dalam posting berikutnya)
    3. The Hoisting System : Sistim pengangkatan (kerekan), memberikan kemampuan untuk mengangkat drill string dan tentunya juga menurunkan.
    4. The Circulating System : Sistim sirkulasi, mensirkulasikan drilling fluid (mud) dari pit ke bit dan kembali ke pit untuk mengangkat cutting yang merupakan hasil pengeboran.
    5. The Blow Out Prevention System : sistem pencegahan blow out, berfungsi menyegel sumur yang dibor apabila ada tekanan berlebihan, menjaga kestabilan tekanan dalam sumur yang dibor.

    General Layout Drilling Rig

    • Old Style Drilling Rig : Layout ini masih menggunakan kelly so its a little bit old style, soalnya sekarang kebanyakan rig pada rotating systemnya sudah menggunakan top drive dan bahkan automated robotic drilling system.



    • Today's Drilling Rig : mungkin belum banyak rig yang menggunakan automated atau robotic drilling rig, namun penggunaan top drive sekarang ini sudah menjamur dan generasi Kelly sudah jarang digunakan lagi. Dibawah ini contoh fully automated robotic rig.

    Rabu, 20 Juli 2011

    Drilling Rigs -- Land & Offshore

    Drilling Rig

    Pada posting ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis drilling rig yang akan anda jumpai di setiap oilfield di seluruh dunia.

    Definisi Drilling Rig

    Drilling rig adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Sebuah drilling rig mempunyai steel mast atau menara yang terbuat dari baja yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan drill string.

    Drilling Rig Type 
    Land Rig : Rig yang beroperasi di darat.
    • Land Rig - Desert Location : Rig yang berada pada lokasi gurun, akomodasi tersedia kurang lebih 100 orang, dan terletak 3-5 Km dari rig, namun tersedia beberapa kamar akomodasi pada drilling site untuk company man dan VIP.
    • Land Rig - Jungle Location : Rig yang berada di tengah hutan, akomodasi tersedia kurang lebih 100 orang, namun bisa juga berdampingan dengan rig. Hati hati dengan kemungkinan penyakit malaria, disarankan untuk mengikuti Malaria Prevention Training sebelum ke site.
    • Land Rig - Arctic Location : Rig yang berada di tengah salju/arctic, akomodasi tersedia kurang lebih 100 orang, membutuhkan supply power yang lebih besar karena adanya tambahan heater pada mast tower, office dan heater untuk beberapa equipment, drilling operation dilakukan internal jadi perlu adanya inspeksi lebih baik terhadap ventilasi untuk mencegah kemungkinan konsentrasi gas beracun.
    • Truck Mounted Rig (Mobile Rig) : Lebih banyak digunakan untuk keperluan well servicing dan workover, namun kadang digunakan untuk shallow wells drilling karena keterbatasan mast, mekanikal sistem untuk mengangkat drill string.

    Offshore Rig : Rig yang beroperasi di perairan (rawa, delta, danau, atau laut)
    • Swamp Barge Rig : rig yang beroperasi di shallow water, kurang lebih 3-7 m waterdepth, biasanya digunakan di rawa, delta sungai atau di pinggir pantai.

    • Tender Barge Rig : rig yang beroperasi di shallow water, design hampir menyerupai swamp barge namun bisa digunakan di kedalaman yang lebih dibandingkan swamp barge.

    • Jack Up Rig : rig yang beroperasi di kedalaman hingga 150m (400ft) bahkan beberapa rig didesign hingga 170m (550ft), mempunyai 3 atau 4 kaki yang dapat di naik turunkan berdasarkan profil sea bed dengan menggunakan rack dan pinion gear system di setiap kakinya.
    • Semisubmersible Rigplatform ini memiliki lambung (kolom dan ponton) sehingga memiliki daya apung untuk menyebabkan struktur untuk mengapung dan berat yang cukup untuk menjaga struktur tegak. Umumnya berlabuh menggunakan mooring line atau thruster sebagai dynamic positioning selama proses pengeboran.Dapat beroperasi di kedalaman air dari 200-10.000 ft (60-3.000 m).
    • Drill Ships : kapal maritim yang dilengkapi dengan alat pengeboran. Sering digunakan untuk eksplorasi pengeboran minyak lepas pantai baru, sumur gas di perairan dalam dan pengeboran dengan tujuan ilmiah. Dapat dibangun dengan spesifikasi desain investor atau  kapal tanker yang dimodifikasi pada bagian labung dan dilengkapi dengan sistem dynamic positioning thruster. Keuntungan terbesar drillship adalah mobilisasi yang baik dan dapat beroperasi pada kedalaman air lebih dari 2500m.

     

    Contractor & Wellsite Personnel

    Contractors
    • Drilling Contractor : Perusahaan pemilik drilling rig yang disewakan ke perusahaan operator (client)
    • Service & Supply Companies : Perusahaan oil service yang memberikan, menyewakan atau menjual alat maupun jasa yang memperlancar proses pengeboran minyak (e.g. Geoservices, Schlumberger, etc)
    Operator / Client (in Town)
    • Exploration Manager : Bertanggung jawab atas proses eksplorasi.
    • Drilling Superintendent : Bertanggung jawab dalam memonitor perkembangan progress geological dan mekanikal suatu sumur minyak.
    Wellsite Personnel
    • Company Man : Client representatif, yang mengontrol semua operasi di rig dan memastikan seluruh contractor mengikuti well plan yang telah dibuat.
    • Wellsite Geologist : Client Representatif, yang bertanggung jawab dalam pemantauan dan pelaporan geological suatu sumur, membantu Company man membuat keputusan penting yang mempengaruhi well plan.
    • Offshore Installation Manager (OIM) : Drilling rig personnel, yang bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan diatas rig. OIM juga satu satunya orang yang dapat menyetujui Permit To Work(PTW) untuk bekerja dengan aman.
    • Bargemaster : Drilling rig personnel, orang yang bertanggung jawab atas tongkang, bertugas mengawasi dan mengkoordinasikan transportasi dan kru, gerakan material dan operasi lainnya yang berkaitan dengan kerja rig.
    • Tool Pusher : Drilling rig personnel, bertanggung jawab penuh pada dalam kegiatan drilling di rig.
    • Driller : Drilling rig personnel, orang yang memimpin drilling operation.
    • Derrick Man : Drilling rig personnel, bertanggung jawab dalam penanganan pipa pipa di menara pengeboran
    • Pump Man : Drilling rig personnel, bertanggung jawab merawat dan menangani pompa dan pit
    • Roughneck : Drilling rig personnel, bertanggung jawab menangani pipa dan operasional di rig floor
    • Roustabout : Drilling rig personnel, bertanggung jawab menangani operasional di dek (offshore) atau di ground (onshore)
    • Mud Engineer : Service personnel, bertanggung jawab menangani operasional mud treatment, mud test, ketersediaan stok mud chemical dan melakukan pelaporan secara berkala.
    • Mud Loggers : Service personnel, melakukan pengawasan dan memberikan peringatan dini kepada driller, Company Man, Mud Engineer, mengenai well information. mengumpulkan dan mendeskripsikan cutting sample. menyiapkan mud masterlog.
    • Directional Driller : Service personnel, orang yang menangani dan mempersiapkan pengerjaan directional pada deviated well.
    • MWD/LWD Engineer : Service personnel, orang yang menangani pengukuran/logging pada saat operasi drilling untuk menyediakan data sudut penyimpangan, arah dan electrical logging ketika drilling
    • Cementer : Service personnel, orang yang menangani proses semenisasi (cementing job). 












      Well Planning

      Definisi Well Planning   
      • Menurut Buku : Proses perencanaan untuk mengantisipasi masalah dan menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut
      • Menurut Pak Astar : Proses perencanaan penggunaan peralatan, prosedur yang digunakan dan tipe penyelesaian suatu sumur minyak.
      • Menurut gw : Perencanaan kegiatan aktifitas pengeboran sumur minyak dimulai dari identifikasi target pengeboran sampai well completion (kira kira seperti ini lah definisinya, klo lu mau lebih detail lu baca aja buku petroleum engineering hahaha )
      Objektif Well Planning
      • Safety of Personnel & Equipment : safety selalu no 1, soalnye kaga ada perusahaan minyak yang bisa berkembang jadi gede tanpa mempertimbangkan aspek safety. Perusahaan yang selalu mengesampingkan dan tidak perduli dengan yang namanya safety 10 tahun lalu, sekarang sudah tak terdengar lagi namanya (kata pak Astar sih begini hwhwhwhw...)
      • Minimum Drilling cost : Drilling cost itu muahaaaaaaaaaaallll banget, bayangin aja nyewa rig tuh yg offshore US$ 500K/day, belom service2 lainnya.. jadi sebenarnya minimum drilling cost = minimalize time to drill that cost really crazy heheh
      • Maximum production if successfull : tentunya dari duit yg dikluarin buat ngedrill pengen balik modal kan apalagi klo bisa untung gede, namun kadangkali udah kluar duit gede, udah survey sana sini eh sumurnya kosong alias kaga ada.. makanya ada tulisan "if succesfull".
      Well Planning no 1 Deciding Where to Drill 

      Penentuan lokasi drilling hanya bila ada bukti jelas keberadaan struktur reservoir, dan hal ini bisa didapatkan dengan melakukan :
      • Seismic Survey
      • Gravity Survey
      • Interpretasi Data survey sebelumnya
      Well Planning no 2 Obtaining the Rights to Drill
      • Pemerintah memegang kekuasaan penuh untuk hak peng eksploitasian minyak di negaranya. Jadi istilahnya lu harus minta izin dulu ama yang punya tanah sebelum lu obok obok.
      • Perusahaan minyak harus mempunyai izin untuk eksplorasi di negara tersebut. yah jelas lah, masa lu mau ada orang masuk rumah lu obok2 rumah lu buat nyari duit? setidaknya yah bagi ratalah ama yang punya tanah
      • Untuk membagi rata resiko dan biaya pengeboran, perusahaan minyak acapkali berkolaborasi dengan perusahaan minyak lainnya dan membentuk operating company yang disebut Partners
      • Apabila hasil yang diperoleh tidak seimbang dengan biaya eksplorasi maka operating company tersebut dijual keperusahaan lainnya atau disebut Farm Out
      Well Planning no 3 Well Types
      • Wildcat : Pengeboran minyak dengan sedikit atau tanpa informasi fondasi geologi pada site yang ditentukan. Pengeboran jenis ini udah sangat jarang ditemukan, ya iya lah soalnya sapa juga mau judi buta dengan biaya drilling semahal itu
      • Exploratory : Pengeboran minyak berdasarkan data survey seismic atau subsurvey lainnya, namun tidak ada data drilling pada zona prospektif sebelumnya
      • Step-Out (Appraisal) or Delineation : Pengeboran untuk menentukan batasan dari reservoir yang ditemukan pada pengeboran eksplorasi.
      • In-fill or Development : Pengeboran yang dilakukan pada zona produktif yang telah diktahui dan pemilihan site berdasarkan radius reservoir.
      • Reentry or Workover : Pengeboran ulang sumur yang telah eksist untuk memperdalam, sidetrack, rework atau recomplete
      Well Planning no 4 Engineering the Well
      • Account for Expenditure (AFE) : perencanaan yang memperkirakan biaya setiap bagian dari program drilling. suatu program drilling sangat terpengaruh dengan hal ini
      • Control of formation fluid pressure : untuk mengontrol formation fluid pressure maka drilling mud dengan berbagai density (mud weight) disirkulasikan untuk menyeimbangkan tekanan dan membawa cutting ke permukaan ketika drilling, satu atau lebih protective casing digunakan untuk mengisolasi problem zone. Namun setiap jenis casing membutuhkan ukuran hole yang berbeda karena setiapkali casing string run , ukuran hole baru berkurang sehingga drilling tool yang digunakan pun harus berbeda. Hole geometry dan directional engineering yang akan menentukan type of the drilling tools & equipment yang digunakan. Well plan list yang baik terdiri dari beberapa fase kedalaman and ukuran hole yang akan di drill.
      • Hole Geometry : straight hole di drill lurus vertikal, sedangkan deviated hole adalah jenis pengeboran miring dengan menggunakan sudut yang telah ditentukan sebelumnya atau biasa juga disebut horizontal well
      • Depths : Measured Depth (MD) adalah jarak total yang di drill dari awal sampai akhir sepanjang sumur yang dibor sedangkan True Vertical Depth (TVD) adalah jarak vertikal dari awal sampai akhir sumur
      • Well Prognosis : prosedur drilling yang komprehensif yang terdiri dari well design, casing design, survey, drilling fluid, cement, logging detail (mud logging, LWD, electric logging), dan geological detail.
      Well Type
      Well Plan



      Selasa, 19 Juli 2011

      Introduction on Drilling

      Teknik Pengeboran Minyak Awal


      Pengboran minyak telah berkembang signifikan sejak Edwin Drake menemukan sumur minyak pertama di Pennsylvania pada tahun 1859. setelah eminyak menjadi industri yang menguntungkan, teknologi yang digunakan dalam pengeboran minyak berkembang secara pesat.    

      Manual Boring 
      • Pengeboran minyak pertama didunia sebenarnya adalah salt borers, menggunakan drill bit pada sebuah batang bambu yang kemudian di gunakan dengan cara memakai metode spring pole. Dengan teknik ini sebuah batang besar dan berat diangkat secara manual oleh pekerjake atas poros yang tinggi kemudian dilepaskan. Batang akan jatuh ke poros, menghantam batu dibawah dan akhirnya menghancurkannya. Pekerja kemudian memindahkan batu tersebut secara manual. pada akhirnya, batang ini akan menembus batuan yang menutupi reservoir minyak dan penambang bisa mengekstrak minyak mentah cair melalui ember atau pompa air manual.

      Automatic Boring 
      • Karena semakin banyak orang mulai melakukan pengeboran minyak dan pengeboran minyak menjadi bisnis yang lebih besar, pengebor minyak melakukan beberapa pengembangan dari metoda "manual salt boring". Oil Derrick pertama dibuat lebih tinggi beberapa tingkat diatas shaft sehingga memberikan kekuatan lebih dan mempercepat proses pengeboran. Perusahaan pengeboran minyak yang lebih besar menambahkan mesin uap untuk proses pengeboran, sehingga tidak perlu lagi adanya proses hoisting bore ke puncak shaft yang dilakukan secara manual oleh pekerja (bingung jg gw nulis ini dalam bahasa indonesia soalnya kadang2 istilahnya kaga ada arti bahasa indonesianya Huffhhttt !!). sampai abad ke 20 perusahaan kecil melanjutkan pengeboran menggunakan manual boring namun beberapa perusahaan minyak besar telah menggunakan automatic boring untuk mempercepat proses 
        
      Rotary Drilling

      •  Rotary Drilling, dikembangan sekitar pergantian abad ke-20 di Eropa, yang menandai pergeseran besar dalam teknologi pengeboran minyak. Rotary Drills beroperasi seperti massive screwdriver (masa gw bilang obeng gede kan jadinya aneh) yang diputar dari ground level dengan mesin uap. Drill bit yang diputar menghancurkan batuan yang ada dibawah poros menjadi potongan-potongan kecil. Potongan-potongan ini ditransportasikan ke atas melalui rongga drill string. Pengeboran yang konstan ini membuat proses lebih cepat dan lebih sedikit tenaga manusia yang digunakan. Teknologi telah meningkat secara dramatis sejak awal 1900-an, rotary drilling masih digunakan pada pengeboran minyak onshore.


      Offshore Drilling
      • Walaupun teknologi pengeboran minyak dasar laut  masih relatif baru, teknik dan teknologi offshore drilling telah digunakan sejak akhir 1800-an. Pengebor minyak pertama berhasil menggunakan teknik offshore drilling di lepas pantai California. Rig offshore mempunyai sistim yang relatif mirip dengan rig onshore, yaitu menggunakan rotary drill yang dipasang pada sebuah derrick.(In early years, the derrick was simply anchored to the lake floor with legs : Lu artiin sendiri ini maksudnya apa, gw aja bingung)

      Jumat, 03 Juni 2011

      B.O.S.I.E.T (Basic offshore Safety Induction emergency Training)

       BOSIET safety certificate terdiri dari beberapa jenis training yaitu :

      1. Sea Survival
          - training cara bertahan hidup ditengah laut ketika evakuasi

      2. Helicopter Underwater Escape Training
          - training cara melarikan diri dari helikopter yang melakukan emergency landing di tengah laut.

      3. Basic First Aid
          - training cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK)

      4. Fire Fighting
          - training cara menghadapi dan memadamkan api yang benar menggunakan alat pemadam api ringan

      ini salah satu safety training yang akan anda ikuti, saya tidak akan menulis lebih detail mengenai hal ini.

      EXPERIENCED IT YOURSELF

      Senin, 28 Maret 2011

      Pengecekan Body Tabung LPG

      Secara umum bulk tabung LPG mempunyai spesifikasi seperti ini :


      1. UJI FISIK
      pertama tama yang anda harus lakukan ialan melakukan pengecekan fisik pada bagian handguard, disitu ada beberapa kode dan tulisan :
      saya akan mengurai
      1. Pertamina - artinya tabung ini dikeluarkan oleh PT. Pertamina.
      2. SF 462022 Elpiji - artinya kode huruf (2 - 4 huruf) menandakan pabrikan pembuat tabung sedangkan kode huruf menunjukkan kode tabung, perlu di ingat bahwa kombinasi huruf dan angka disini tidak ada yang sama pada dua tabung, jadi apabila anda menemukan 2 tabung dengan kode huruf dan angka yang sama bisa jadi salah satu nya adalah tabung palsu.
      3. WC 26,2 L - artinya water cap capacity yaitu bila tabung diisi air tawar akan sebanyak 26.2 Liter
      4. TW 15,2 Kg - artinya Tare Weight  atau berat kosong tabung ketika diproduksi seberat 15,2 Kg. rata rata berat tabung yang diproduksi adalah 15kg (body) dan 0,2kg (valve)
      5. O  07-2001 - artinya tabung ini telah lulus uji pada bulan Juli 2001 dan siap di pasarkan ke konsumen
      6. TP 31 Kg/cm2 - artinya tekanan maksimal yang bisa di tahan oleh tabung tersebut sebesar 31kg/cm2 (note : tekanan gas LPG biasanya 4-8 Kg/cm2 jadi tabung sebenarnya didesain untuk menahan tekanan 4-6 kali dari tekanan gas di dalamnya)
      7. PR 11 Kg - artinya klo tabung di isi oleh gas Propane, gas tersebut muat sampai 11Kg
      8. BU 13 Kg - artinya klo tabung di isi oleh gas Butane, gas tersebut muat sampai 13 Kg
      (note bahwa gas LPG terdiri dari campuran propane, butane dan Deodoran yang memberi bau atau ethil merkaphtan)

      Setelah melakukan pengecekan awal dari situ anda bisa melihat umur tabung jadi apabila sekarang tanggal 29 Maret 2011 maka tabung diatas telah berumur kurang lebih 10 tahun, biasanya tabung LPG 12 kg mempunyai umur 20 Tahun sedangkan tabung Lpg 3 Kg mempunyai umur 10 tahun (kadang 5 tahun udah dianggap afkir)

      langkah berikutnya adalah melihat tanggal expired pada tabung karena setiap tabung berdasarkan Standard Operational Procedure Pertamina diharuskan untuk di uji ulang setiap 5 tahun, informasi mengenai tanggal uji ulang biasanya terletak di body bagian atas atau di handguard seperti berikut :
      Layak Pakai (akan diuji ulang pada Februari 2012)
      tabung diatas dijadwalkan untuk di uji ulang pada bulan februari 2012 jadi tabung tersebut masih layak pakai.
      Expired (Harus diuji Ulang pada Oktober 2007)
      Jangan menerima tabung expired seperti ini, walaupun kondisi bagus namun pemakaian tabung tersebut sudah 5 tahun dan harus di uji ulang.

      2. UJI TEKNIS
      Setelah melakukan pengujian fisik seperti diatas saya akan mengurai pengujian teknis yang biasa saya lakukan.
      *Uji Berat tabung
      dalam pengujian teknis pertama tama kita harus mengetahui berat bagian tabung, jadi sebuah tabung LPG 12 Kg mempunyai berat 15 Kg, dan sebuah valve mempunyai berat sekitar 200 gram jadi total rata rata sebuah tabung LPG kosong yaitu 15,2 kg. kadang pada saat tabung telah mencapai expired dan di retest berat badan tabung tidak mencapai 15 Kg. jadi penimbangan tabung diperlukan sebelum diadakan pengetesan. ada 3 macam jenis tabung berdasarkan berat :
       - Tabung yang mempunyai berat dibawah 14,6 Kg : tabung ini dinyatakan afkir (tidak layak) tidak akan di test dan dianggap sudah rusak.
       - Tabung yang mempunyai berat 14,6 - 15 Kg : tabung ini akan diretest dengan syarat ditambahkan balancer (pemberat) agar mencapai berat standar 15 Kg. adapun balancer yang diperbolehkan yaitu maksimum 4 biji (100gr), balancer terbuat dari plat besi dan mempunyai lokasi di bawah footring atau disela handguard
      jadi ketika membeli/menukarkan tabung LPG silahkan di cek bagian bawahnya apakah jumlah balancer yang dipasang sesuai standar (max. 4 buah), jangan lupa berat sebuah valve itu 200 gram.

      *Uji Coating
      Menggunakan alat yang bernama Elcometer saya dapat menghitung ketebalan cat (coating) sebuah tabung,

      pertama kita ambil 5 titik berbeda (1 dekat valve, 2 di tengah body, 1di body bawah, 1 di bawah footring) dari sebuah tabung kemudian di kelima titik tersebut saya ukur ketebalan catnya menggunakan elcometer, dari 5 titik tersebut di hitung rata rata ketebalan cat, berdasarkan SOP Pertamina, rata2 ketebalan cat lebih dari 40 mikron

      Minggu, 27 Maret 2011

      Rubber Seal Tabung LPG

      pada Valve tabung LPG baik yang berukuran 12 Kg dan 3 Kg, terdapat segel kedap yang berbahan karet, atau biasa disebut dengan rubber seal
      Lokasinya disini :

      bentuknya seperti ini :

      ciri rubber seal yang baik
      1. lebih kenyal dan berbau karet
      2. kondisi baik (tidak kaku dan robek, diameter dalam 8.5)

      biasanya rubber seal yang berwarna merah lebih baik daripada yang hitam dari segi harga juga lebih mahal daripada yang hitam, namun konsumen tidak perlu membayar sepeser pun untuk rubber seal ini karena sudah include pada harga LPG yang anda beli. so, JANGAN LUPA MENGECEK RUBBER SEAL PADA TABUNG YANG ANDA BELI ATAU TUKARKAN DI PENJUAL